Presipitasi merupakan peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi.
a. Presipitasi cair dapat berupa hujan dan embun
b. Presipitasi beku dapat berupa salju dan hujan es.
Semua bentuk hasil kondensasi uap air yang terkandung di atmosfer.
Kondensasi
Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi uap air dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan.
Proses terjadinya :
Penguapan air dari tubuh air permukaan maupun vegetasi akibat sinar matahari atau suhu yang tinggi.
Pergerakan uap air di atmosfer akibat perbedaan tekanan uap air.
Uap air bergerak dari tekanan uap air besar ke kecil.
Pada ketinggian tertentu uap air akan mengalami penjenuhan, jika diikuti dengan kondensasi maka uap air akan berubah menjadi butiran-butiran hujan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya presipitasi diantara lain berupa :
• Adanya uap air di atmosphere
• Faktor-faktor meteorologis
• Lokasi daerah
• Adanya rintangan misal adanya gunung.
Udara di atmosfer akan mengalami proses pendinginan melalui beberapa cara umumnya adalah akibat pertemuan antara dua massa udara dengan suhu yang berbeda atau oleh sentuhan udara dengan obyek dingin.
Awan merupakan indikasi awal terjadinya presipitasi tetapi awan tidak otomatis menandakan akan adanya hujan.
Mekanisme berlangsungnya hujan melibatkan tiga faktor utama :
Kenaikan massa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya atmosfer menjadi jenuh.
Terjadinya kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer.
Partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan waktu, selanjutnya jatuh ke bumi dan permukaan laut (sebagai hujan) karena faktor gravitasi.
Gambar Siklus Hidrologi
6 Juni 2011 pukul 4:30 pm
thanks… infonya membantu putri kami dalam belajar
24 Maret 2011 pukul 1:48 pm
I like it . .
1 Desember 2010 pukul 1:43 pm
zaman sekarang yang dibutuhkan bukan pawang hujan lagi ya mb’…karena hujan bisa kita undang dengan menyebar garam or urea di atmosfer sebagai media kondensasi…..tapi kita g’ tahu kemana arah hujan tersebut karena tergantung arah angin bertiup….so yang dibutuhkan di zaman ini adalah pawang angin….;)
4 Mei 2012 pukul 8:25 am
brarti kalau datang angin topan bisa d’kendalikan oleh pawang angin tersebut ???/ hehehehe
22 April 2010 pukul 8:50 pm
Thx a lot tas ilmunya.
27 Mei 2009 pukul 2:38 pm
bisa kebayang ng klo di daratan ni ng ada yang namanya hutan.mungkinkah siklus air itu akan ada???
siklus hidrologi merupakan salah satu dari sekian kekuasaannya ALLAH swt sang pencipta. maka nikmat manakah yang kamu dustakan dengan melihat segala keagungan-Nya